Come in with the Rain

Minggu, 15 September 2019

H - 7


Sejujurnya, sampai sekitar 3 tahun lalu, saya tidak pernah membayangkan dan memimpikan untuk pergi Umroh ataupun Haji.  The main reason of course masalah biaya, sudah kebayang berapa yang harus dikeluarkan, belum lagi, kalau pergi sendiri tapi orang tua belum pergi rasanya juga kurang pantas.
Setelah berhitung-hitung dan merasa mustahil, akhirnya terlupakan juga.
Tapi salah satu hal yang paling saya syukuri adalah saya selalu dikelilingi orang-orang baik, yang selalu mengingatkan tentang hal-hal baik, walaupun saya sendiri juga ga baik-baik amat.. Dan somehow teman-teman ini membawa saya ke hal-hal yang mengingatkan kembali untuk berpikir “oh iya ya, daripada jalan-jalan ke Korea atau Jepang, mendingan umroh aja dulu ..” tapi kembali terpikir “Cuma kalo pergi bertiga jadi berapa ya?” dan kemudian nyengir sendiri karena rasanya impossible kalo ngitung-ngitung tabungan dan gaji.
But I have this funny connection with Allah.. kalau lagi galau atau lagi bimbang, selalu saja Allah ingetin dengan nemu ayat yang artinya pas dibaca kok kayak paasss banget gitu.. atau tulisan-tulisan yang rasanya juga kok kayaknya dituntun buat gue baca yaa.. :D rasanya agak kege-eran sih..tapi bener-bener kejadian..
Dan kemudian lewatlah tulisan dari Ustadz Salim A. Fillah yang di-share salah satu teman di FB, dan walhasil wara-wiri di timeline FB saya, and that was my A-HA moment to fix my “niat” to go Umroh..

APA KIRANYA PERASAAN...
<Salim A. Fillah>

1) Apa kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabiﷺ bersabda, "Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku"?

2) Apa kiranya perasaan 'Umar, saat dia berpamit 'umrah & Nabiﷺ bersabda padanya, "Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang"?

3) Apa kiranya perasaan 'Utsman saat membekali pasukan Tabuk & Nabiﷺ bersabda, "Tiada bahayakan 'Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini"?

4) Apa kiranya perasaan 'Ali kala Nabiﷺ bersabda, "Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku"?

5) Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabiﷺ bersabda, "Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah"?

6) Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlahﷺ bersabda, "Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al 'Awwam"?

7) Apa kiranya perasaan Abu 'Ubaidah saat Nabiﷺ bersabda, "Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu 'Ubaidah"?

8) Apa kiranya perasaan 'Abdurrahman ibn 'Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabiﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, "Jangan cela sahabatku..Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya."

9) Apa kiranya perasaan Sa'd ibn Abi Waqqash saat Nabiﷺ bersabda, "Panahlah duhai Sa'd, panahlah! Ayah & Bundaku sebagai tebusan bagimu"?

10) Apa kiranya perasaan Mu'adz ibn Jabal, di saat RasuluLlahﷺ bersabda padanya, "Wahai Mu'adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu"?

11) Apa kiranya perasaan Ibn 'Abbas, saat Nabiﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, "Ya Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya"?

12) Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka'b, saat Nabiﷺ berkata padanya, "Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu"
hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, "Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?" & Nabiﷺ menjawab, "Benar!"?

13) Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy'ari, di saat Nabiﷺ bersabda, "Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu"?

14) Apa kiranya perasaan 'Aisyah, saat Nabiﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya 'Amr siapakan yang paling dicintai?

15) Apa kiranya perasaan Ibn Mas'ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabiﷺ bersabda, "Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud"?

16) Apa kiranya perasaan 'Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabiﷺ berkata, "Engkau termasuk di antara mereka"?

17) Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabiﷺ bersabda, "Ceritakan padaku hai Bilal, 'amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam, sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?", lalu dia menjawab tersipu, "Menjaga wudhu' & dua raka'at syukur atas wudhu'"?

18) Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabiﷺ bersabda, "Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak-cucu kaum Anshar"?

19) Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabiﷺ pada petang & pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum & doanya?

Yang lebih penting & jelita dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabiﷺ & para sahabatnya?

Adakah Nabiﷺ kan bersabda, "Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu"?

"Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?"

Ini kami Ya Rasulullah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu, & beroleh syafaa'atmu?

Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammadﷺ, sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka.

I was instantly crying when I read that post, and I automatically saved it to my FB.  Membayangkan bagaimana rasanya menjadi sahabat Nabi dan juga orang-orang yang pernah bertemu dengannya, selalu terpikir ah..bagaimana ya rasanya.. pasti bahagia sekali..
Dan kalau denger ceramah, katanya orang-orang yang beramal sholeh dan memiliki timbangan amal yang lebih berat daripada timbangan kejahatannya, akan berjalan dalam rombongan Rasullullah SAW nanti di hari kiamat, bersama-sama menuju surga.  It was like a slap.  Rasanya kalau ngandelin amal, masih jauuuuh banget untuk sampai ke surga.  Padahal saya ingin sekali berjalan dalam rombongan itu, walaupun di barisan paling belakang dari entah berapa milyar or trilyun orang – orang soleh sepanjang masa.  Dan kemudian saya putuskan, at least, kalau amal saya masih jauh, dan entah apakah akan cukup membawa saya dalam rombongan itu, saya ingin sekali saja dalam masa kehidupan ini, bisa berada di jarak terdekat dengan Rasulullah, sekali saja berada di rumah Allah, whatever will happen to me there, or whatever it takes to get me there.  Even if it’s just once in my lifetime.

Kemudian, dari niat itu, saya buka tabungan haji supaya ga bisa diutakatik uangnya, dengan niat “Ya Allah, terserah mau berapa lama harus nabung, tapi kalau sudah jalanku, mudahkanlah..” kalau ga salah cuma modal lima juta pas awal buka tabungan.  Kalau diitung-itung saya nabung sebulan Cuma 500 ribu, dan kalo dibagi biaya umroh, itu harusnya kira-kira 8 tahun baru kekumpul kalau mau pergi berdua – karena niatnya ya kalau ga cukup bertiga, buat Ibu sama Bapak dulu aja deh.  Sekali lagi ini hitungan manusia.  Ketika denger ceramah tentang haji, lupa siapa yang ceramah, beliau bilang “Allah itu memampukan yang diundang, bukan mengundang yang mampu” Saat itu saya kembali ge-er :D dan berdoa “Ya Allah, undanglah aku dan keluargaku, sekaliiii aja.. boleh yaa.. “ gitu aja terus diulang-ulang.  Terus kata Pak Ustadz kan kalau kita sedekah di jalan kebaikan, Allah pasti ganti berkali-kali lipat, yah minimal 10 kali katanya.  Saya mikir gimana ya caranya sedekah.. kalau ngasih pengemis tu agak males setelah melihat liputan mereka bisa ikut arisan yang jumlahnya bisa lebih gede dari gaji gueeh… :D

Akhirnya karena saya adalah pengguna ojol tiap pagi, saya niatkan sedekah dengan kasih tip abang ojol, karena somehow kalo sama abang ojek suka ga tega, mengingat Bapak dulu juga profesinya opang – ojek pangkalan, hehe.. And believe it or not, setiap berangkat kerja saya kasih tip abang ojol 5000, ya 5000 aja, yang mereka terima dengan senang dan sumringah, kadang pake drama “mbaa ga usaah.. kan udah pake gopay” sambil Tarik-dorong tu uang ahahahaha.. Dan Alhamdulillah, ketika akhirnya uang saya terkumpul untuk pergi berdua sama Ibu –karena Bapake diajak ga mau – saya mulai menghitung, jangan-jangan uangnya ini hasil perkalian dari 5000 tiap pagi.. karena kok ya paas banget.. Dan saya ga perlu nunggu selama 8 tahun seperti hitung-hitungan awal, saya juga ga tau dateng dari mana itu tabungan, gaji kan segitu-gitu aja, bonus juga segitu-gitu aja.. dan kemudian mewek again. 

Setelah daftar pun, sibuk lah dengan urusan yang lain.  Tapi kemudian terasa sekali betapa Allah mudahkan semua urusan.
Waktu buat paspor untuk Ibu, ternyata di surat nikahnya ga ada tulisan tanggal lahir, padahal akte kelahiran juga ga punya.  Rasanya sempet lemes karena Ibu petugas imigrasi bilang ‘kami kan harus menyamakan KTP dengan akta lahir atau buku nikah, sebagai pembanding, tapi di punya Ibu ga ada.. tapi sudah sering kasus begini kok saya maklum aja karena di kampung dan jaman dulu banget ya.. jadi minta surat keterangan aja di KUA kecamatannya, mudah-mudahan bisa, kalau ga bisa ya terpaksa ke tempat ngeluarin buku nikah ini..”
Terbayang harus pergi ke Cijambe untuk ngurus buku nikah yang salah tersebut sodara-sodara.. akhirnya hari itu juga langsung pergi ke KUA , dan ternyata diminta buat surat pengantar dulu di Kelurahan, cuss ke kelurahan, balik lagi ke KUA, hujan banjir, tapi Alhamdulillaaaah selesai hari itu juga sebelum imigrasi tutup, dan bisa langsung balik buat ngasih kekurangan surat-suratnya.

Waktu urusan vaksinasi pun, semua dimudahkan.  Tidak terlalu ramai, sistem antrian dan pendaftaran jelas, dokternya baik, dan yang penting suntiknya ga sakit ;D semua juga selesai dalam 1 hari.

Dan karena uang saya ya Cuma segitu-gitunya, sempet bingung juga mau pilih travel apa ya, secara ga punya pengalaman dan takut juga kalo sampe kejadian kayak first travel kan.. akhirnya Bismillah pilih yang tau aja deh, akhirnya ikut MQ Travel punya Daarut Tauhid, yang dalam pikiran saya””Insya Allah ga akan kejadian, kan ini punya Aa Gym..” dan beruntungnya dapet paket hemat.. dan lebih beruntung lagi karena ternyata landing Madinah jadi ga perlu ada perjalanan darat dari Jeddah atau transit di Oman..
Pas manasik kemarin pun, baru tau kalau nanti Insya Allah bisa ikut tausiyah bareng Aa walaupun bukan paket gold, dan pembimbing di bis nya pun Ustadzah Erika yang bertanggung jawab dalam masalah fikih wanita.. haaah.. rasanya Allah baik banget..

And I wrote it down here, semoga Allah membebaskan hati ini dari rasa riya’ dan ujub.. saya menulis ini hanya untuk mengingatkan diri sendiri akan momen ini, dan siapa tau bisa menjadi motivasi untuk yang kebetulan membaca.. sama seperti saat saya membaca blog orang lain dan kemudian berdoa semoga saya bisa merasakan hal yang sama seperti penulis blog itu..

Waktu manasik kemarin pun, Aa Gym menyampaikan tausiyah, kata beliau, banyak orang yang lebih soleh, lebih banyak amalnya, lebih rajin tahajudnya, tapi belum diundang ke rumah Allah .. jangan-jangan kita yang diundang ini justru karena yang banyak dosanya – auto mewek again – dan begitulah.. saya yang terlampau banyak dosa ini dan masih disayang orang-orang karena Allah menutupi aib saya, sangat bersyukur, dan berharap sampai umurnya untuk benar-benar bisa berangkat dan beribadah di Mekkah dan Madinah, di jarak terdekat dengan Rasullullah..

And if this is my last post, I hope you will remember all the good things about me and pray for me.


(picture from reddit.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar