Come in with the Rain

Jumat, 30 Desember 2022

What 2022 have taught me...

2022 marked the ten years of my blog (yeay!)

Dimulai dari tulisan-tulisan yang tidak jelas kemana arahnya (sampai sekarang pun begitu), curcol waktu kesepian, penyaluran overthinking, dan apapun yang ada di kepala and I just want to type it because I like the sound of my keyboards clicking.

Dari pertama buat ini memang tidak ada niatan untuk jadi blog hits yang bisa menghasilkan uang.  I just need a pensieve like one in Dumbledore's office to clear my mind.  And because I merely a muggle, so voila! let's just make it works with a blog.

To have a blog is like having an open diary where everyone can peep to your mind, but as an INFJ I should remind you that this blog is only a little glimpse about me and if you think you know me just because reading this, then you're wrong.

Cerita tahun ini jauh membaik dari dua tahun sebelumnya.  The world become better, and we grew stronger than two years before.  The virus is still - and always be - there, but the condition are a lot more improved and it feels like we almost living like how we used to before this pandemic hit us. 

Setelah melalui pandemi ini, rasanya jadi lebih menghargai hal-hal kecil, dan terutama waktu yang kita miliki dengan orang-orang yang kita sayangi.  Dan rasanya malas untuk membuang-buang waktu dengan sesuatu atau seseorang yang kita tidak suka.

Ada sebuah potongan tausiyah dari Ustadzah Halimah Alaydrus yang paling saya suka di tahun ini

"Seringkali bukan masalahmu yang berat, hanya hatimu saja yang kurang luas.  Orang yang hatinya sempit semua masalah akan terasa berat.  Sementara orang yang hatinya lapang akan biasa saja jika menghadapi masalah ataupun pujian.  Seperti lautan yang tidak terpengaruh dengan kotoran dan bangkai apapun yang jatuh kedalamnya karena luasnya lautan tersebut.  Hadapi ujian dengan hati yang tenang, ingat selalu Allah dalam hatimu, maka hatimu akan menjadi sangat luas.  Berprasangka baik selalu pada Allah dan makhluk-Nya, orang yang selalu husnudzhon, tidak akan pernah rugi walaupun salah dalam persangkaannya."

Jadi begitulah, I tried to remember the words every hard time comes.  Dan semoga tahun-tahun kedepannya bisa memiliki hati yang lebih luas dan lapang, dan sederet harapan lain yang tentunya semua berisi kebaikan.  

Alhamdulillah for 2022, Bismillah for 2023.