Come in with the Rain

Minggu, 16 April 2023

Nisab Kasih Sayang

Aku baru tahu, kalau kita tidak mungkin mencintai orang lain jika kita tidak pernah merasa dicintai.  Karena kasih sayang itu seperti zakat, kamu tidak bisa memberikannya ke orang lain kalau dirimu tidak mencapai nisabnya. Setiap orang perlu tungku kasih sayangnya penuh baru bisa menyayangi orang lain. Kalau dirimu sejak kecil tidak merasakan kasih sayang, kamu akan mudah terjebak dalam hubungan yang manipulatif, bersama seseorang yang hanya memanfaatkanmu, karena kamu merasa tidak pantas mendapatkan kash sayang yang utuh, dan hanya pantas berada dalam hubungan transaksional.

Kamu pun tidak tahu, bagaimana rupanya kasih sayang yang utuh itu karena kamu tidak pernah merasakannya. Dan ketika ia benar-benar datang, kamu akan terus meragukan kebenarannya, kamu akan terus meragukan orang yang membawanya. Kamu juga akan berpikir orang itu bisa menyakitimu kapan pun jika kamu mempercayainya. Pada akhirnya, kamu membentengi dirimu dan hatimu dari siapapun yang mencoba melewati batas yang kamu gariskan sendiri.

Tapi kemudian aku diberitahu, kalau kamu merasa tungku kasih sayangmu tidak penuh karena mungkin di masa lalu orang tuamu kurang menyayangimu, jangan khawatir, karena seberapapun kosongnya tungku kasih sayangmu akan mudah dipenuhi oleh Allah dan Rasulullah, mendekatlah pada Allah, pada Rasulullah, ingat Allah selalu, tungku kasih sayangmu akan penuh. Ingatlah kamu tidak lahir kecuali atas izin Allah, orang tuamu mungkin tidak mengharapkanmu tapi Allah mengharapkanmu, maka tidak usah cari kasih sayang dari orang tuamu, carilah kasih sayang dari Allah.

Jangan pernah tinggalkan Allah dalam hidupmu, Insya Allah begitu pula Allah tidak akan pernah meninggalkanmu. Jangan biarkan setan membelenggumu dan putuskan sanadnya jika di masa lalu kamu merasa tidak disayang. Maka berikan kasih sayang dan doa terus menerus pada anakmu, agar dia juga menyayangi yang lain.

Bukankah melelahkan mencari cinta manusia?

Latih dirimu utk selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun, bahkan saat diam. Latih dirimu untuk melihat Allah dalam setiap ciptaan-Nya. Bukankah selama ini Allah tidak pernah menyia-nyiakanmu, apa yang kamu khawatirkan dari masa depan, ada Allah yang akan mengurusmu disana, tanpa pernah tidur dan mengantuk. Imam Syafii mengatakan “Jika kamu dalam hidupmu merasa tidak ada orang yang cukup mengurusi hidupmu, ketahuilah itu adalah surat cinta Allah untuk mengurusmu secara langsung.”

Berat, tapi harus dicoba.

La tahzan, innallaha ma'ana.


(nukilan tausiyah Ustadzah Halimah Alaydrus, yang selalu menguatkanku)