Come in with the Rain

Senin, 20 Januari 2014

27 and Proud



I’m 27 and I’m proud of it.

Agak heran sih kalau beberapa orang merasa malu kalau ditanya umur, padahal menurut saya sih biasa aja deeh..malah terasa keren aja sudah bisa melewati hidup sampai usia kita saat ini, ya kan..
Dan mungkin banyak wanita yang mulai merasa was-was akan banyak hal saat sudah memasuki usia 27, I can’t say I never think about it, I do think a lot, but it kinda wasting time if we just thinking and worrying about something that might be happen, but there’s also a fat chance that those things are might not be happen.  So why don’t we just looks good, feels good, and doing good things.  I believe if we always keep beautiful things inside our mind and our heart, we’re gonna be effortlessly beautiful. 

I do feel blessed to have such a life until now, it might not be perfect and easy like anyone else’s, it’s kinda hard sometimes, but I think I wouldn’t be like I am right now if I never feel that difficulties.  And it’s also wonderful to realize that I have good –yet weird- friends, great sisters, unusual parents, and abnormal life that always make me laugh at the end of the day. 

And in my 27 years of life now, I proudly announce that I still do these –so called silly- things:

1.       Ngefans berat sama Idol Group JKT48 karena lagu-lagu mereka yang bersemangat ditambah dengan dance yang bikin tambah semangat (lagu River-nya cocok banget buat jadi soundtrack pagi hari, dan lagu Yuuhi wo Miteiruka-nya cocok banget untuk mengakhiri aktivitas di sore hari).  Okay, it’s kinda freak I know, dengan lagu terjemahan yang mungkin terdengar aneh pertama kali, tapi lupakanlah soal tata bahasa dan dengarkan saja maknanya, it sounds cool actually.  Nggak usah dipikirin juga sih mereka lipsing atau ngga, tapi setiap ngeliat performnya tu rasanya pengen ikutan mas-mas yang nonton rame-rame bawa lightsticks warna-warni sambil teriak “OY – OY – OY” !(>.<)!  !(>o<)!  !(>3<)!

2.       Selalu ngga sabar nunggu manga Yotsuba & ! muncul di situs manga online (karena bukunya susaaaaah dan lammmmaaaa banget keluarnya) dan selalu berakhir dengan cekikikan sendiri tiap baca chapter terbarunya, berlaku juga sama komik Hai Miiko yang juga super lama keluarnya.  Dan dua komik itu memang segmentasinya untuk anak-anak, walaupun boleh dibaca semua umur ya..tapi rasanya saya selalu mendapat lirikan aneh tiap cekikikan ngga berenti-berenti waktu baca 2 komik itu, but who da*n cares? XD

3.       Pernah jilatin sisa adonan kue bolu / brownies di mangkuk mixer ngga?  Kalo ngga pernah, asli rugi! XD  sisa kocokan mixer dari telur, terigu, gula, mentega, dan coklat yang masih menempel di mangkuk sama di spatula setelah adonan itu dituang ke loyang, itu rasanya ajiiiibb b(^-,^)d  cobalah sekali-kali!

4.       Ngga pernah gengsi ambil “potongan gengsi”.  Tau dong kalau ada makanan di kantor –di rumah juga sih - pasti sisa potongan terakhirnya pada ragu-ragu untuk mengambil.  Entah karena takut dibilang rakus, malu karena ketauan doyan, atau males bawa piringnya ke dapur.  Oke pemirsa, kalau saya suka makanannya, saya akan ambil potongan gengsi itu tanpa banyak cakap, dan bawa piringnya ke dapur, yah kalo yang ngelirik sambil mupeng sih itu deritanya..siapa suruh pake gengsi.. XD

5.       Sering lupa kalau lagi mencari suatu kata di kamus, masalahnya, yang saya lupakan ya kata yang dicari itu.  Biasanya terjadi kalau menemukan kata-kata yang tidak saya tahu artinya, or some strange words just pop inside my head, bergegaslah saya membuka kamus, tetapi karena mata saya keburu menangkap kata-kata yang lain – apalagi kalau pakai Oxford Advanced Learner’s yang pembahasannya banyak plus ada sinonimnya – pasti ada jeda 5-10 menit sampai saya sadar kalau saya sedang mencari sesuatu karena saya keburu keasikan membaca kata-kata yang lain, dan akan menghabiskan 5 menit setelahnya berusaha mengingat-ingat kata apa ya yang tadi saya lagi cari.. ahahaha.. XD  I guess I’m bad at handling distraction :p
 
6.       Dengan hasil IQ test untuk kemampuan spasial rata-rata hanya 50%, dapat dipastikan itulah penyebab saya sering nyasar sodara-sodara!  I am so bad in remembering directions, terutama untuk jalan yang tidak saya lewati setiap hari.  Bahkan kalau hanya mengambil rute terbalik dari yang biasa saya jalani, rasanya pusiiing sekali, it may sounds ‘lebay’ for you, but it’s true.  Kalian mungkin ga akan pernah paham bagaimana ruwetnya bayangan jalanan dan gedung-gedung berbentuk 3D berputar-putar  di dalam otak saya kalau saya lagi nyasar.  So pleaseee..jangan ajak saya main jauh-jauh yaa.. (>o<)

7.       Kalau kalian menerima uang kembalian yang ternyata kurang dari abang angkot, apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian akan diam saja dan mengikhlaskan? 

Kalau saya, tangan saya akan diam terjulur sambil menatap abangnya dan berujar tenang “kurang Bang”.  Ini bukan soal keikhlasan Bung, ini adalah soal hak dan kewajiban.  Coba ingat-ingat, kalau kita bayar kurang 200 perak aja, abangnya pasti teriak-teriak ngomel, nah kalau kita dikasih kembalian tapi kurang, ya menurut saya kita berhak dong minta juga, ya tapi ngga usah pake teriak-teriak ngomel juga sih, nanti kelas kita sama dong kayak abang angkotnya.  Hak dan kewajiban harus dijalankan sesuai dengan proporsinya masing-masing.  Pas, tidak kurang – tidak lebih.  Jika kurang dan atau lebih, rasanya ‘ikhlas’ itu cuma segelintir orang-orang terpilih saja yang bisa benar-benar melakukannya.

8.       Salah satu teman saya di kantor bilang kalau saya ini seperti Saipul Jamil, karena kalau dia menyanyikan sebaris lirik saja, saya pasti akan segera menyambung liriknya sambil berpose ala karaoke dengan wajah sendu atau dengan dance-dance yang cocok dengan lagunya (baca:goyang).  Yah, apa boleh buat, rasanya gatal kalau tau liriknya tapi tidak ikut bernyanyi.  And I don’t know why I just remember lyrics, in fact, if I could remember lessons like I remember lyrics, I would have been a geeeenius.  Tidak usah dibayangkan suara saya sebagus apa, it’s better for you not to hear the truth.  XD

Ah, kalau kalian mulai bingung kenapa saya membongkar aib sendiri, saya hanya ingin kalian tahu pendapat saya, kalau melakukan sesuatu yang kita sukai, selama tidak merugikan orang lain, bukanlah hal yang kekanak-kanakan.  Seiring pendewasaan kita karena pengalaman-pengalaman dalam kehidupan, kita akan tahu kapan dan dimana waktu yang tepat untuk menunjukkannya.  And we usually show “the truly me” if we’re with people we comfortable with, right? So if you see me doing those things, that means I feel comfortable enough with you.

And I think, to be grown up doesn’t mean to lose our self and being a fake person, someone that definitely ‘bukan gue banget’. 


2 komentar: