Jadi, apa yang harus dilakukan kalau hasil tes PCR kamu positif?
These points below are my experiences, you can try it, or find another better way.. it's just my stories..
1. Tenang, jangan panik, dan kalau kamu muslim mengikuti nasihat Aa Gym, ucapkan tiga hal berikut:
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT.)
Qadarullah wa ma syafa a'la (Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan)
Alhamdulillah ala kulli hal (Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan)
Loh kenapa Alhamdulillah? karena bisa jadi sakitmu ini menjadi jalan untuk menggugurkan dosa-dosamu, dan ketika Allah mencintai suatu kaum, maka mereka akan diuji.. Ge-er ngga? Ge-er ngga? Ge-er laaah.. masa ngga.. 😁
2. Lapor ke Puskesmas dan Ketua RT, supaya terdata dan terpantau. Staff Puskesmas nanti akan menghubungi kita, memberikan obat, dan memantau kondisi kita setiap hari. Dan jika ada perburukan akan dibantu penanganannya. Well kecepatan tiap Puskesmas memang berbeda, tapi setidaknya data kita sudah masuk dalam database pemerintah dan karena Covid ini ditanggung pemerintah jika dirawat di RS maka mudah-mudahan akan lebih mudah. In my case, karena Puskesmas-nya agak lama, kami inisiatif untuk konsultasi ke dokter RS Swasta dulu dan dilakukan rontgen thorax, kemudian diberi obat sesuai gejala yang muncul.
3. Segera pisahkan diri dari anggota keluarga lain yang serumah. Jika tersedia ruangan yang berbeda lantai dan kamar mandi lebih baik, tapi jika tidak, you need extra careful terutama di area kamar mandi. Pastikan semua benda dipisahkan dari yang sehat, dan ekstra semprot-semprot disinfektan di kamar mandi.
4. Semua alat makan dan alat mandi juga dipisahkan. Jika selesai makan, siram dengan air panas dulu baru kemudian dicuci dengan sabun, diusahakan memakai sarung tangan bagi yang mencuci piring/pakaian penderita.
5. Minum obat, makan yang banyak, berjemur. Sisa waktu bisa kerjakan hal yang berfaedah lainnya, kalau pusing, tidur aja karena tidur juga salah satu waktu imun tubuh berperang melawan virus.
6. Buat catatan kronologis harian, sejak mulai muncul gejala dan kemudian kondisi kesehatan harian: suhu tubuh, saturasi oksigen, gejala yang dialami hari itu, anything that will be useful when your condition drop unexpectedly.
7. Memang virus ini akan menghilang sendiri setelah kurang lebih 14 hari, tapi jangan lengah namun juga jangan terlalu stress.. ambil posisi ditengah-tengah, tetap aware dan waspada dengan kondisi tubuh sendiri atau orang yang dirawat. Terutama saturasi oksigen.
8. Berdoa, dzikir, whatever you can do untuk mendekatkan diri ke Dia yang menciptakan tubuh kamu dan virus itu. When you can't do anything, or you have nothing, pray is your biggest greatest weapon to change it.
Terus, minum apa aja?
Yang pasti: Jangan sembarangan beli obat!!!
Walaupun sumbernya dari WAG keluarga dan katanya dari dokter. Kondisi tiap orang berbeda, dan lebih aman untuk konsultasi ke dokter dulu untuk mendapat resep yang sesuai dengan kondisi badan kamu.
Untuk suplemen tambahan, my family used:
- Propoelix HDI
- Madu (any kind of it, Madu uray, clover honey, madu apa aja yang ada dirumah)
- Yogurt, susu, buah-buahan, semua cemilan sehat
- Cuci hidung pakai cairan infus/NaCl (bisa cari di YouTube cara lengkapnya)
- Diffuse Young Living Oil waktu tidur siang dan malam: Thieves, Eucalyptus, Raven, RC, Peppermint, semua yang ada dirumah deh.
Sekali lagi ini bukan kewajiban, hanya pengalaman kami saja, dan Alhamdulillah berhasil.
Lalu yang terakhir, yah setelah berusaha dan berdoa, tinggal pasrah aja hasilnya seperti apa..
but at least we've tried our best, don't we..
I hope this is our last time facing it, me and my father already got vaccinated btw, and we still caught by the virus.. tapi mungkin karena efek vaksin juga jadi gejala kami ringan saja. So, if you have a chance to get vaccinated, go on.. supaya kita lebih cepat keluar dari pandemi ini dan bisa jajan-jajan jalan-jalan lagi ya kaaan...
💓💓💓