Sejujurnya, sampai sekitar 3 tahun lalu, saya
tidak pernah membayangkan dan memimpikan untuk pergi Umroh ataupun Haji. The main reason of course masalah biaya,
sudah kebayang berapa yang harus dikeluarkan, belum lagi, kalau pergi sendiri
tapi orang tua belum pergi rasanya juga kurang pantas.
Setelah berhitung-hitung dan merasa mustahil,
akhirnya terlupakan juga.
Tapi salah satu hal yang paling saya syukuri
adalah saya selalu dikelilingi orang-orang baik, yang selalu mengingatkan
tentang hal-hal baik, walaupun saya sendiri juga ga baik-baik amat.. Dan
somehow teman-teman ini membawa saya ke hal-hal yang mengingatkan kembali untuk
berpikir “oh iya ya, daripada jalan-jalan ke Korea atau Jepang, mendingan umroh
aja dulu ..” tapi kembali terpikir “Cuma kalo pergi bertiga jadi berapa ya?”
dan kemudian nyengir sendiri karena rasanya impossible kalo ngitung-ngitung
tabungan dan gaji.
But I have this funny connection with Allah..
kalau lagi galau atau lagi bimbang, selalu saja Allah ingetin dengan nemu ayat
yang artinya pas dibaca kok kayak paasss banget gitu.. atau tulisan-tulisan
yang rasanya juga kok kayaknya dituntun buat gue baca yaa.. :D rasanya agak
kege-eran sih..tapi bener-bener kejadian..
Dan kemudian lewatlah tulisan dari Ustadz
Salim A. Fillah yang di-share salah satu teman di FB, dan walhasil wara-wiri di
timeline FB saya, and that was my A-HA moment to fix my “niat” to go Umroh..
APA KIRANYA PERASAAN...
<Salim A. Fillah>
1) Apa kiranya perasaan Ash
Shiddiq saat Nabiﷺ bersabda, "Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti
kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku"?
2) Apa kiranya perasaan 'Umar,
saat dia berpamit 'umrah & Nabiﷺ bersabda padanya, "Jangan lupakan
kami dalam doamu duhai saudara tersayang"?
3) Apa kiranya perasaan 'Utsman
saat membekali pasukan Tabuk & Nabiﷺ bersabda, "Tiada bahayakan
'Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini"?
4) Apa kiranya perasaan 'Ali kala
Nabiﷺ bersabda, "Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi
Musa, tapi tiada Nabi sesudahku"?
5) Apa kiranya perasaan Thalhah
saat Nabiﷺ bersabda, "Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan
di atas bumi, lihatlah Thalhah"?
6) Apa kiranya perasaan Az Zubair
saat RasuluLlahﷺ bersabda, "Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku
adalah Zubair ibn Al 'Awwam"?
7) Apa kiranya perasaan Abu
'Ubaidah saat Nabiﷺ bersabda, "Setiap ummat memiliki Amin, dan orang
kepercayaan ummat ini adalah Abu 'Ubaidah"?
8) Apa kiranya perasaan
'Abdurrahman ibn 'Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabiﷺ kepada Khalid
ibn Al Walid, "Jangan cela sahabatku..Demi Allah andai kalian berinfak
emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau
setengah genggam tepungnya."
9) Apa kiranya perasaan Sa'd ibn
Abi Waqqash saat Nabiﷺ bersabda, "Panahlah duhai Sa'd, panahlah! Ayah
& Bundaku sebagai tebusan bagimu"?
10) Apa kiranya perasaan Mu'adz
ibn Jabal, di saat RasuluLlahﷺ bersabda padanya, "Wahai Mu'adz, demi
Allah, aku benar-benar mencintaimu"?
11) Apa kiranya perasaan Ibn
'Abbas, saat Nabiﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, "Ya
Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya"?
12) Apa kiranya perasaan Ubay ibn
Ka'b, saat Nabiﷺ berkata padanya, "Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat
Al Bayyinah ini kepadamu"
hingga dengan wajah berseri-seri dia
bertanya, "Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?"
& Nabiﷺ menjawab, "Benar!"?
13) Apa kiranya perasaan Abu Musa
Al Asy'ari, di saat Nabiﷺ bersabda, "Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin
mendengarkan bacaan Quran-mu"?
14) Apa kiranya perasaan 'Aisyah,
saat Nabiﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya 'Amr
siapakan yang paling dicintai?
15) Apa kiranya perasaan Ibn
Mas'ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabiﷺ bersabda, "Betis itu
di sisi Allah lebih berat dari Uhud"?
16) Apa kiranya perasaan
'Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabiﷺ
berkata, "Engkau termasuk di antara mereka"?
17) Apa kiranya perasaan Bilal
ibn Rabah, saat Nabiﷺ bersabda, "Ceritakan padaku hai Bilal, 'amal apakah
yang paling kau jaga dalam Islam, sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu
di surga?", lalu dia menjawab tersipu, "Menjaga wudhu' & dua raka'at
syukur atas wudhu'"?
18) Apa kiranya perasaan
orang-orang Anshar, di kala Nabiﷺ bersabda, "Jika manusia memilih jalan
melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku
turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar &
anak-cucu kaum Anshar"?
19) Apa kiranya perasaan para
sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabiﷺ pada petang & pagi, berjalan
mengiringi, beroleh senyum & doanya?
Yang lebih penting & jelita
dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak
bertemu Nabiﷺ & para sahabatnya?
Adakah Nabiﷺ kan bersabda,
"Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang
telah membuat para sahabatku cemburu"?
"Kaliankah orangnya; yang
beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat
atas namaku meski tak bertemu?"
Ini kami Ya Rasulullah; yang
rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi
ummatmu, & beroleh syafaa'atmu?
Ya Allah, limpahkan shalawat pada
Muhammadﷺ, sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat;
jadikan kami bersama mereka.
I was instantly crying when I read that post,
and I automatically saved it to my FB. Membayangkan
bagaimana rasanya menjadi sahabat Nabi dan juga orang-orang yang pernah bertemu
dengannya, selalu terpikir ah..bagaimana ya rasanya.. pasti bahagia sekali..
Dan kalau denger ceramah, katanya orang-orang
yang beramal sholeh dan memiliki timbangan amal yang lebih berat daripada
timbangan kejahatannya, akan berjalan dalam rombongan Rasullullah SAW nanti di
hari kiamat, bersama-sama menuju surga. It
was like a slap. Rasanya kalau ngandelin
amal, masih jauuuuh banget untuk sampai ke surga. Padahal saya ingin sekali berjalan dalam
rombongan itu, walaupun di barisan paling belakang dari entah berapa milyar or
trilyun orang – orang soleh sepanjang masa.
Dan kemudian saya putuskan, at least, kalau amal saya masih jauh, dan
entah apakah akan cukup membawa saya dalam rombongan itu, saya ingin sekali
saja dalam masa kehidupan ini, bisa berada di jarak terdekat dengan Rasulullah,
sekali saja berada di rumah Allah, whatever will happen to me there, or
whatever it takes to get me there. Even if
it’s just once in my lifetime.
Kemudian, dari niat itu, saya buka tabungan
haji supaya ga bisa diutakatik uangnya, dengan niat “Ya Allah, terserah mau
berapa lama harus nabung, tapi kalau sudah jalanku, mudahkanlah..” kalau ga
salah cuma modal lima juta pas awal buka tabungan. Kalau diitung-itung saya nabung sebulan Cuma 500
ribu, dan kalo dibagi biaya umroh, itu harusnya kira-kira 8 tahun baru kekumpul
kalau mau pergi berdua – karena niatnya ya kalau ga cukup bertiga, buat Ibu
sama Bapak dulu aja deh. Sekali lagi ini
hitungan manusia. Ketika denger ceramah
tentang haji, lupa siapa yang ceramah, beliau bilang “Allah itu memampukan yang
diundang, bukan mengundang yang mampu” Saat itu saya kembali ge-er :D dan
berdoa “Ya Allah, undanglah aku dan keluargaku, sekaliiii aja.. boleh yaa.. “
gitu aja terus diulang-ulang. Terus kata
Pak Ustadz kan kalau kita sedekah di jalan kebaikan, Allah pasti ganti
berkali-kali lipat, yah minimal 10 kali katanya. Saya mikir gimana ya caranya sedekah.. kalau
ngasih pengemis tu agak males setelah melihat liputan mereka bisa ikut arisan
yang jumlahnya bisa lebih gede dari gaji gueeh… :D
Akhirnya karena saya adalah pengguna ojol
tiap pagi, saya niatkan sedekah dengan kasih tip abang ojol, karena somehow
kalo sama abang ojek suka ga tega, mengingat Bapak dulu juga profesinya opang –
ojek pangkalan, hehe.. And believe it or not, setiap berangkat kerja saya kasih
tip abang ojol 5000, ya 5000 aja, yang mereka terima dengan senang dan
sumringah, kadang pake drama “mbaa ga usaah.. kan udah pake gopay” sambil Tarik-dorong
tu uang ahahahaha.. Dan Alhamdulillah, ketika akhirnya uang saya terkumpul
untuk pergi berdua sama Ibu –karena Bapake diajak ga mau – saya mulai
menghitung, jangan-jangan uangnya ini hasil perkalian dari 5000 tiap pagi.. karena
kok ya paas banget.. Dan saya ga perlu nunggu selama 8 tahun seperti
hitung-hitungan awal, saya juga ga tau dateng dari mana itu tabungan, gaji kan
segitu-gitu aja, bonus juga segitu-gitu aja.. dan kemudian mewek again.
Setelah daftar pun, sibuk lah dengan urusan
yang lain. Tapi kemudian terasa sekali
betapa Allah mudahkan semua urusan.
Waktu buat paspor untuk Ibu, ternyata di
surat nikahnya ga ada tulisan tanggal lahir, padahal akte kelahiran juga ga
punya. Rasanya sempet lemes karena Ibu
petugas imigrasi bilang ‘kami kan harus menyamakan KTP dengan akta lahir atau
buku nikah, sebagai pembanding, tapi di punya Ibu ga ada.. tapi sudah sering
kasus begini kok saya maklum aja karena di kampung dan jaman dulu banget ya..
jadi minta surat keterangan aja di KUA kecamatannya, mudah-mudahan bisa, kalau
ga bisa ya terpaksa ke tempat ngeluarin buku nikah ini..”
Terbayang harus pergi ke Cijambe untuk ngurus
buku nikah yang salah tersebut sodara-sodara.. akhirnya hari itu juga langsung
pergi ke KUA , dan ternyata diminta buat surat pengantar dulu di Kelurahan,
cuss ke kelurahan, balik lagi ke KUA, hujan banjir, tapi Alhamdulillaaaah
selesai hari itu juga sebelum imigrasi tutup, dan bisa langsung balik buat
ngasih kekurangan surat-suratnya.
Waktu urusan vaksinasi pun, semua dimudahkan. Tidak terlalu ramai, sistem antrian dan
pendaftaran jelas, dokternya baik, dan yang penting suntiknya ga sakit ;D semua
juga selesai dalam 1 hari.
Dan karena uang saya ya Cuma segitu-gitunya,
sempet bingung juga mau pilih travel apa ya, secara ga punya pengalaman dan
takut juga kalo sampe kejadian kayak first travel kan.. akhirnya Bismillah
pilih yang tau aja deh, akhirnya ikut MQ Travel punya Daarut Tauhid, yang dalam
pikiran saya””Insya Allah ga akan kejadian, kan ini punya Aa Gym..” dan
beruntungnya dapet paket hemat.. dan lebih beruntung lagi karena ternyata
landing Madinah jadi ga perlu ada perjalanan darat dari Jeddah atau transit di
Oman..
Pas manasik kemarin pun, baru tau kalau nanti
Insya Allah bisa ikut tausiyah bareng Aa walaupun bukan paket gold, dan
pembimbing di bis nya pun Ustadzah Erika yang bertanggung jawab dalam masalah
fikih wanita.. haaah.. rasanya Allah baik banget..
And I wrote it down here, semoga Allah
membebaskan hati ini dari rasa riya’ dan ujub.. saya menulis ini hanya untuk
mengingatkan diri sendiri akan momen ini, dan siapa tau bisa menjadi motivasi
untuk yang kebetulan membaca.. sama seperti saat saya membaca blog orang lain
dan kemudian berdoa semoga saya bisa merasakan hal yang sama seperti penulis
blog itu..
Waktu manasik kemarin pun, Aa Gym
menyampaikan tausiyah, kata beliau, banyak orang yang lebih soleh, lebih banyak amalnya,
lebih rajin tahajudnya, tapi belum diundang ke rumah Allah .. jangan-jangan
kita yang diundang ini justru karena yang banyak dosanya – auto mewek again –
dan begitulah.. saya yang terlampau banyak dosa ini dan masih disayang
orang-orang karena Allah menutupi aib saya, sangat bersyukur, dan berharap
sampai umurnya untuk benar-benar bisa berangkat dan beribadah di Mekkah dan
Madinah, di jarak terdekat dengan Rasullullah..
And if this is my last post, I hope you will
remember all the good things about me and pray for me.
(picture from reddit.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar