Come in with the Rain

Kamis, 25 April 2013

Kode Etik Profesi


Caution: This article may sound too harsh for some people, if you find your emotion increase when reading this, please feel free to click the x button on the upright corner of your screen.

Perhatian:  Artikel ini mungkin akan terdengar menyinggung bagi sebagian orang, jika Anda merasakan emosi anda meningkat ketika membaca artikel ini, Anda bebas untuk menekan tombol x di pojok kanan atas layar Anda.


Di era serba terbuka sekarang ini, nilai-nilai luhur budaya ketimuran semakin meluntur dengan keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi yang menyebabkan nilai-nilai budaya barat yang serba terbuka, dan lugas semakin adaptif di penduduk Indonesia.   Untuk beberapa kasus, sifat terbuka dan lugas memang dibutuhkan, namun untuk beberapa yang lainnya saya rasa tidak seharusnya diumbar.

Saya akan lebih spesifik.  Sebagai negara dengan penduduk pengguna Blackberry terbanyak di dunia, sosialisasi kita pun semakin “dipermudah” dengan status di Blackberry Messenger (BBM) dan profile picture yang kita pasang di BBM.  Dan yang lebih mengerikan, dengan teknologi screen grabber, kita bisa mengambil gambar yang muncul di layar dan memamerkannya pada dunia, termasuk chat kita dengan orang lain.

Saya memang termasuk tipe yang senang mengganti-ganti profile picture, dan saya tidak masalah dengan orang lain yang juga senang mengganti foto dan status tiap menit.  Tapi saya selalu merasa risih jika melihat foto dokumen-dokumen perusahaan.  Buat saya, silahkan kalian memasang dan mengumbar kehidupan pribadi, namun selama kalian bekerja di suatu tempat, bukankah tidak etis jika memperlihatkan dokumen-dokumen perusahaan yang notabene adalah rahasia, apalagi slip gaji. 

Etika profesi  buat saya tidak hanya dimiliki seseorang dengan profesi yang spesifik seperti dokter dan pengacara, bagi saya, pemulung pun memiliki kode etik: tidak mengambil barang yang bukan barang bekas.  Apapun yang kita kerjakan, apapun jabatan kita di dalam perusahaan, kita tetaplah terikat untuk menjaga profesionalisme dan kode etik profesi yang kita jalani.  Terus kalian mau bilang “sok loyal banget sih lo..kayak lo ga suka jelek-jelekin kantor lo atau bos lo?”  Terserah.  Yang pasti, kalaupun saya melakukan itu, saya tidak akan memasangnya di status dan foto BBM.

Mohon maaf jika ada pihak yang merasa dirugikan dan tersakiti dengan artikel ini.  Semoga beberapa tahun ke depan saat pola pikir kalian sudah semakin dewasa, kalian tidak merasa sakit hati lagi jika menemukan artikel ini kembali.


Salam damai. Peace, Love, and Gaul dengan orang-orang yang bener.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar