Come in with the Rain

Minggu, 22 April 2012

Oct 5th, 2011 - My Horcruxes


 

Aku percaya, setiap orang memiliki belahan jiwanya masing-masing. Dan bagiku, seperti di buku Harry Potter yang mengisahkan tentang si tokoh jahat Tom Riddle, jiwaku terbagi tujuh.  Dan aku menemukannya di dalam sosok-sosok unik 6 tahun lalu.  Untungnya kami bertemu dalam keadaan sadar dan tidak sedang mabuk tape atau lem aib*n.
Kami bertemu sebagai teman sekelas di kampus.  Dengan senyum malu-malu nyuk-nyuk nya masing-masing mulai saling memperkenalkan diri.  Semakin lama pun semakin terbukti kalau pikiran kami berada dalam frekuensi yang sama, yang sayangnya agak melenceng dari gelombang orang-orang kebanyakan.  Kami sering menyimpulkan sesuatu sekenanya, kami bercerita dengan imajinasi masing-masing yang sangat abstrak, kami tertawa mendengar lelucon yang aneh, dan kami sangat menikmati waktu-waktu yang kami habiskan bersama-sama.

Kami, 7 orang berbeda, yang berasal dari 7 budaya yang berbeda, dan dibesarkan dengan 7 kebiasaan yang berbeda, dan menjadikan kami sangat berbeda satu sama lain, tapi aku merasa kami seperti satu jiwa yang besar.  Dan kini, aku ingin berbagi cerita mengenai mereka.  Salah satu dari kami pernah membuat tulisan seperti ini, tapi dia hanya menuliskan yang baik-baik saja.  Aku, akan menuliskan hal-hal yang aneh dari mereka, jadi siap-siap kawan, aku akan membongkar aib kalian semua, ahahahaha…

Nama:  Irma Listiani a.k.a Mamih
Hobi:  menyelipkan ceramah di antara lirik dangdut.
Posisi Foto: Ujung Kanan dengan pose menantang angkot

Aku sebenarnya malas memulai dari yang ini, tapi yaa apa daya, kita harus menghormati yang tua kan?  Mamih, begitulah biasanya dipanggil.  Dari mana asal muasal panggilan ini, mungkin karena hobinya menjaring ikhwan-ikhwan ganteng yang sayangnya tidak pernah berhasil.  Semua yang berkromosom XY pasti dijaring, dari tukang ojek yang agak bersihan, sampai tukang potokopian dan rental computer yang agak kinclong.
Mamih punya kecenderungan untuk menjadi ibu yang baik (baca: pengasuh).  Dia selalu mengingatkan untuk berkelakuan di jalan yang lurus, dia yang paling rajin ikut mentor di saat kita semua membelot :D dan dia konsisten di jalannya.  Sungguh sesuatu yang sangat sulit dijalankan.  Tapi Mamih pun hanya orang biasa, yang –sekali lagi- frekuensi otaknya sedikit melenceng dari yang lain.  Tapi sayang semua itu tertutupi dengan baik dalam penyamarannya.  Satu yang paling kuingat dari mamih adalah saat itu.  Kami berniat pulang lewat jalan belakang kampus yang harus melewati gedung-gedung tua dan kantin teknik.  Tiba di salah satu gedung yang sepi dan terkesan menyeramkan (padahal itu siang hari lho), kami berjalan dalam diam, tiba-tiba dari salah satu kamar mandi keluar seorang laki-laki dan kami (aku, mamih, dan laki-laki itu) sama-sama terkejut dan terperanjat..sambil mengucap astaghfirullah, diiringi rasa lega karena ternyata yang kami temui masih berwujud manusia.  Mungkin mamih lupa peristiwa ini, tapi aku mengingatnya dengan baik, dan masih banyak lagi perbuatan dan perkataannya yang akan sangat panjang jika dibahas satu per satu.  Dan yang pasti, setiap salah satu dari kami sedikit berubah haluan, mamih akan selalul mengingatkan dengan gaya mamah dedehnya.

Nama: Eka Putri Dewi Setyanti a.k.a Eka
Hobi:  Baca sms sambil bengong-bengong dan ketawa sendiri
Posisi Foto:  Paling Bawah dengan tanda (v)

Eka itu yang paling stabil di antara kami.  Dia yang paling tenang dan tidak pernah bertindak di luar batas kewajaran.  Eka hanya menimpali perkataan-perkataan aneh kami dengan sesuatu yang wajar tapi tetap saja membuat semua orang tertawa (dan sudah pasti dia yang tertawa paling keras).  Eka selalu bersaing dengan woro dalam hal paling santai walau baru sampai di halte kober jam 7.30 (padahal kelas sudah dimulai dan bikun penuh semua).
Tapi, eka lah satu-satunya yang kalau mencium aroma kayu putih langsung sakit perut, dan dimanapun dia menciumnya, pasti langsung diucapkan, walau di dalam bikun sekalipun “aduh, siapa ni pake kayu putih, jadi pengen boker kan gw” keras pula..aduh ekaaaaa..cakep2 kok bawaannya pengen bok*r terus siih..cowok-cowok cakep yg disekelilingmu yg dari tadi ngeliatin jadi ilfeel kaan.. tapi bagaimanapun, kami menghormatinya, dan tentu saja sangat menikmati waktu yang kami habiskan bersama.

Nama: Reni Wahyuni a.k.a Rentul
Hobi: Ngelamun di angkot
Posisi Foto:  Paling Kiri dengan gaya cengengesan

Rentul itu manusia paling unik yang pernah kutemui.  Aku selalu penasaran apa ya yang terjadi di dalam otaknya, sampai-sampai muncul hal-hal aneh tapi nyata dari dirinya :D
Dua cerita yang paling kuingat tentang dirinya adalah Si Tukang Pulsa dan Ubi Merah.  Untuk yang sudah tau, mari kita refresh lagi ceritanya, untuk yang belum pernah mendengar mari kita simak ceritanya:
#1 Si Tukang Pulsa
Seperti biasa kami bertujuh selalu pulang bersama jika keadaan memungkinkan (a.k.a kelas berakhir di jam yang sama).  Saat itu kami memutuskan jalan ke gerbang depan karena terlalu lama jika menunggu bikun.  Dan terjadilah percakapan:
Srayce:  “tetangga gw aneh deh.  Judes banget gitu, masa kalo gw tegor dia diem aja, jadi males negornya, tapi ntar dibilang sombong yak”
Rentul:  “tetangga gw juga ada yang jualan pulsa”
All of us:  “……………” (hening karena bingung)
Aku        :  “trus kenapa ren?”
Rentul   :  “ya itu dia juga judes gitu”
Gyahahahahahahahahahaha…gubraaaaakkk….
#2 Ubi Merah
Saat itu aku dan Rentul sedang online chatting dengan YM, dan inilah isi percakapan kami
Rina       :  “Emak gw bikinin jus wortel mulu nih tiap hari.  Mabok wortel deh gw”
Reni       :  “bagus dong biar sehat.  Tapi lebih sehat ubi merah.”
Rina       :  “uweeekk..apa rasanya?”
Reni       :  “ubinya dikukus, bukan dijus..”
Gubraaaakkk…gyahahahahahahaha…
Dan rentul ini, seriiiiiingggg banget dicopet di angkot.  Mungkin karena wajahnya mengundang kriminalitas kali yaa.. padahal sudah diingatkan berkali-kali untuk hati-hati dan jangan bengong sambil mangap-mangap kalau di angkot, tapi teteup aja kejadian.  Dan dia paling takut cerita sama eka kalau kehilangan barang lagi, karena pasti diomelin tanpa belas kasihan, hehehehehe..
Tapi ren, kamu harus bangga.  Karena seperti di iklan rokok “Gak ada loe, gak rame” :D :D

Nama: Woro Kurniasih a.k.a Worse
Hobi: Naek kereta sambil celingukan
Posisi Foto: Kedua dari Kanan dengan pose peluk tangga

Woro yang paling irit bicara dan paling santai dalam menjalani hidupnya.  Saingan eka dalam hal telat.  Tapi herannya gak pernah kena kompen atau omel dosen.  Sepertinya semua dosen tertipu dengan wajah polosnya.  Kalau ketemu woro di halte kober pagi-pagi berarti alamat kena kompen, tapi dia dengan santainya menunggu bikun berikutnya kalau ga dapet di bikun pertama (padahal aku sendiri sampe bela-belain naik di ujung pintu biar ga telat).  Woro yang paling bisa mengerti keajaiban rentul.  Dan mereka akrab dengan caranya sendiri.
Tapi jangan salah, woro kalau sudah ikut nimbrung dalam obrolan dan dalam bursa ejekan, Cuma sepatah dua patah kata yang dikeluarkan akan langsung mengalahkan semuanya. :p dan woro lah yang paling susah kalau diajak janjian, pasti ngaret.  Entahlah jam yang dipakai waktu Indonesia bagian mana.  Tapi woro memang bikin salut.  Di tengah kegalauan dan hiruk pikuk, dia tetap tenang dan menenangkan.  Dan kata-kata woro yang paling menghibur adalah "Lah lo kan emang geblek na, mau diapain lagi" (_ _')

Nama: Sri Rejeki a.k.a Srayce
Hobi: jalan-jalan pake tas ransel
Posisi foto:  Paling atas dengan pose nangkring di tangga

Srayce, tipikal pendiam seperti woro, walaupun masih belum bisa mengalahkannya.  Srayce tipe wanita Jawa yang sabar dan santun, dan paling susah bilang “tidak”.  Srayce juga selalu menjadi pendengar yang baik dan teman cerita yang sabar.  Tidak pernah menggurui, tidak pernah menghakimi, hanya mendengarkan, bukankah hanya itu yang kita perlukan..
Srayce juga teman berkeliling ITC Depok seharian.  Kalau kami janjian untuk mencari sesuatu, pasti butuh satu hari penuh untuk mengelilingi ITC –plus mall-mall lain yang kami survey.
Tapi paling asik kalau hari jumat setelah pulang kuliah dan kami memutuskan untuk melintasi danau UI untuk sampai ke kober, srayce akan menjulurkan lengannya ke depan setiap kali angin berhembus.  “biar adem” gitu katanya.  Ternyata hobinya angin-anginin ket*k.  Ahahahahaha… sraaayy..untung ga ada aroma-aroma magis setiap saat kau melakukannya.  Tapi trikmu itu berguna kok..dan memang enak untuk dicoba setiap ada angin.  Asal jangan pas angin ribut atau angin puyuh aja ya kamu sibuk-sibuk begitu.  Ah, dan kami selalu mengangankan untuk menggelar pesta pernikahan di danau UI. ;p

Nama: Syavira Alattas a.k.a Onta
Hobi (baca:obsesi):  Menguruskan badan tanpa hasil
Posisi Foto:  Kedua dari atas/bawah dengan bunga tumbuh di kepala

Kalau soulmate itu memang ada, aku yakin makhluk yang satu ini adalah soulmate ku di kehidupan yang lalu.  Kami selalu memiliki cara pandang yang sama tentang sesuatu, tentang hidup, tentang cinta, tentang cita, tapi tidak pernah tentang pria, karena dia tertarik dengan lelaki arab dan aku tidak.  Kami tergila-gila dengan ide-ide gila dari buku-buku yang tidak biasa.  Kami saling meyakini kalau telepati dan hal-hal seperti itu memang ada, because we do feel it.  Dan dia adalah teman untuk berbagi segala cerita, dan sesi cerita kami pasti selalu diakhiri dengan dirinya yang sibuk buang-buang ingus karena kebanyakan ketawa, sampai aku heran, apakah aku begitu lucu dan menggemaskan sampai-sampai dia seperti itu.
Dia tidak pernah takut untuk menunjukkan dirinya pada siapa pun –yah karena ga guna juga sih kalau diumpetin, lha gede begitu.  Tidak peduli orang berkata apa, vira tetaplah vira.  Yang selalu makan banyak kalau perutnya masih terasa lapar, yang selalu menyewakan komik untuk mencari laba, yang selalu berpikir bagaimana caranya mencari uang lebih banyak lagi untuk membeli buku yang lebih banyak lagi.  Karena itulah nilai kewirausahaannya A.
Banyak kejadian seru yang kami alami.  Aku ingat kami pernah sama-sama berjualan tanpa tahu malu di praktek kewirausahaan.  Dan hasil dari ketidaktahumaluannya itulah yang menjadikan stand kami paling ramai dan paling laris.  Dia pernah mengecoh orang satu halte saat menunggu bikun hari jumat.  Dengan tiba-tiba berdiri dan memandang kearah jalanan seolah-olah ada yang datang, dan semua orang pun langsung mengikuti kelakuannya.  Dia pun tanpa rasa bersalah duduk kembali sambil memasang tampang pura-pura polos.  Ada juga kejadian di perpustakaan, saat kami sibuk membaca, tiba-tiba dia sibuk mencari-cari kartu perpustakaannya.  Hilir mudik mondar-mandir kami sibuk mencari kartu itu, sampai harus kembali ke dalam kelas dan ke perpustakan lagi karena tidak ketemu, dan ternyata kartunya ada di dompetku..hehehehe..dan kami pun sibuk tertawa sampai sakit perut saat itu.  Dan sungguh onta, kalau ada kamu versi laki-laki, I will say I do when he asks me to marry him :D

Those are my best friends, my sisters, my soulmates.  Aku tak perlu cemas mereka akan marah dengan tulisan-tulisan ini, karena kami telah terbiasa mengungkapkan segalanya.  Aku yakin mereka akan sibuk mencari-cari kejelekanku untuk membalas semua ini tanpa takut menyinggung perasaan masing-masing, bukankah hidup ini akan lebih indah jika diisi dengan lebih banyak tawa, mungkin itulah alasan kami tidak pernah bertengkar.

Enam tahun bukan waktu yang singkat.  Tetapi selalu terasa singkat jika kami sedang menghabiskan waktu bersama.  Dan apapun yang akan terjadi nanti kawan, menjadi apapun kita nanti, dimanapun kita berada nanti, dengan siapapun kita menikah kita nanti, dan kehidupan apapun yang kita jalani nanti, semoga kita akan selalu membaginya bersama.  Membicarakan dan menertawakan hidup yang sungguh indah yang selalu diwarnai dengan peristiwa-peristiwa yang sarat akan makna.  Dan jikalau memang kita ditakdirkan terlahir kembali dalam bentuk plankton sekalipun, aku berharap  kita tetap ditempatkan dalam ekosistem yang sama.

I’m so glad we met six years ago.  And trust me, I miss you gals more than I miss my ex-boyfriend now.  :D  :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar